Selasa, 10 Juni 2014
Tugas Softskill Resensi Buku
Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia ; Strategi Reformasi Pendidikan Nasional
Identitas
Buku ( SUMARNI/ 09410018 )
Judul Buku :Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia ;
Strategi Reformasi Pendidikan Nasional
Pengarang : Prof. Dr. H.A.R. Tilaar, M.Sc. Ed
Tahun Terbit :
Cetakan ketiga, Oktober 2002
Penerbit :
PT Remaja Rosdakarya
Kota terbit :
Bandung
Pendidikan adalah suatu
proses menaburkan benih-benih budaya dan peradapan manusia yang hidup dan
dihidupi oleh nilai-nilai atau visi yang berkembang dan dikembangkan didalam
suatu masyarakat dan kebudayaan. Antara kebudayaan dan pendidikan terdapat
hubungan yang sangat erat dalam arti keduanya berkenaan dengan suatu hal yang
sama ialah nilai-nilai. Dalam pendidikan tidak ada suatu proses pendidikan
tanpa kebudayaan dan tanpa masyarakat, dan sebaliknya tidak ada suatu
kebudayaan dalam pengertian suatu proses tanpa pendidikan dan proses kebudayaan
dan pendidikan hanya akan terjadi didalam hubungan antar manusia didalam suatu
masyarakat tertentu.
Hakikat pendidikan
adalah berkaitan dengan hakikat manusia. Dalam pendekatan epistimologis
berusaha mencari makna pendidikan, sebagai ilmu yaitu menjadi objek yang akan
menjadi dasar analisis yang akan
membangun ilmu pengetahuan yang disebut
ilmu pndidikan. Dalam hal ini artinya manusia hanya dapat dimanusiakan melalui
proses pendidikan. Dalam pendekatan ini keberadaan peserta didik dan pendidik tidak terlepas dari makna keberadaan manusia itu sendiri, karena peserta didik
adalah anggota masyarakat. Sebagai anggota masyarakat peserta didik harus
dipersiapkan menjadi angota masyarakat yang baik.
Budaya atau peradaban
adalah suatu keseluruhan yang kompleks dari pengetahuan, kepercayaan, seni,
moral, hokum, adat-istiadat, serta kemampuan-kemampuan dna kebiasaan lainnya
yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan merupakan suatu
proses pemanusiaan artinya di dalam kehidupan berbudaya terjadi perubahan,
perkembangan, motivasi. Koentjaraningrat merumuskan kebudayaan sebagai
keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang harus dibiasakannya dengan belajar,
beserta dari keseluruhan dari hasil budi dan karya.
Hakekat kebudayaan
tampak dengan jelas betapa besar peranan pendidikan dalam perkembangan.
Pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan, bahkan tanpa adanya
pendidikan tidak mungkin kebudayaan itu berlangsung dan berkembang. Betapa
besar peranan pendidikan dalam kebudayaan, maka dalam perkembangan ilmu
pengetahuan muncul ilmu antropologi pendidikan. Peranan pendidikan dalam
kebudayaan dapat dilihat dengan nyata didalam perkembangan kepribadian manusia.
Tanpa kepribadian manusia tidak ada kebudayaan meskipun kebudayaan bukanlah
sekedar jumlah dari kepribadian-kepribadian.
Hakikat kebudayaan
dalam pendidikan bahwa kebudyaan tidak dapat dipisahkan dari pendidikan, bahkan kebudayaan merupakan
alas atau dasar pendidikan. Pendidikan di alaskan pada suatu kebudayaan yaitu
aspek intelektual, tetapi kebudayan sebagai keseluruhan. Selain itu kebudayaan
juga harus bersifat kebangsaan dengan demikian kebudayaan yang dimaksud adalah
kebudayaan yang riil yaitu budaya yang hidup
di dalam masyarakat kebangsaan Indonesia. Didalam pendidikan juga
memiliki tujuan atau arah unuk mewujudkan keperluan kehidupan. Yang dimaksud
perikehidupan disini adalah seluruh kehidupan manusia, kebutuhan yang dirasakan
oleh manusia. Arah tujuan tersebut untuk mengangkat derajat Negara dan rakyat.
Oleh sebab itu kebudayaan merupakan dasar dari praktis pendidikan maka bukan
saja seluruh proses pendidikan berjiwakan kebudayaan nasional, tetapi juga
seluruh unsur kebudayaan harus
diperkenalkan dalam proses pendidikan.
Di dalam mencapai
tujuan pendidikan, menurut Thomas Lichkona, tugas seorang guru adalah sangat
berat. Antara lain; (1) pendidik haruslah menjadi seorang model sekaligus
mentor dari peserta didik didalam mewujudkan nilai-nilai moral.(2) masyarakat
sekolah haruslah merupakan masyarakat bermoral , (3) menciptakan suasana yang
demokratis, kondusif dalam belajar dikelas, (4) mewujudkn nilai-nilai melalui
kurikulum, (5) budaya kerjasama antar guru, (6) menumbuhkan kesadaran karya,
(7) mengembangkan refleksi moral, (8) mengajarkan resolusi konflik.
Kebudayaan nasional
Indonesia merupakan suatu system gagasan dan pralambang yang dapat dipakai oleh
semua warga Negara Indonesia yang
Bhineka Tunggal Ika untuk saling berkomunikasi dan dengan demikian akan
memperkuat solidarits. Betapa pentingnya kita memiliki kebudayaan nasional. Suatu
kebudayaan tidak pernah ada yang statis, demikian pula kebudayaan nasional
Indonesia merupakan suatu kebudayaan “in the making’ yang artinya terus menerus diciptakan dan dikembangkan.
Proses pengembangan kebudayaan nasional Indonesia akan berjalan terus menerus.
Dengan kata lain pengembangan kebudyaan bangsa Indonesia merupakan taggung
jawab semua warga Indonesia, terutama lembaga-lembaga pendidikan nasional.
Koentjaraningrat mengemukakan beberapa unsur yang menjadi syarat dari unsur kebudayaan nasional, antara lain:
(1) unsur kebudayaan nasional tersebut
merupakan hasil karya dari warga Indonesia (2) mengandung ciri khas
Indonesia (3) haruslah menjadi kebanggaan sehingga setiap warga Negara
mengidentifikasikan diri dengan budaya tersebut.
Kebudayaan pendidikan,
merupakan konsep, gagasan, yang mendasari praktisi pendidikan. Kebudayaan
pendidikan merupakan aspek dari keseluruhan kebudayaan. Oleh sebab itu
kebudayaan pendidikan tidak terlepas dari keseluruhan elemen-elemen kebudayaan
filsafat, pengetahuan, adat-istiadat, dan cara hidup lainnya. Sebagai aspek
dari keseluruhan kebudayaan maka kebudayaan pendidikan juga mengandung
dimensi-dimensi temporal dan spasial. Usaha untuk mengerti kebudayaan
pendidikan khususnya didalam proses belajar mengajar , Bruner mengemukakan
empat jenis pandangan pedagogic, antara lain: (1) pandangan internalis, ialah
apa yang dilakukan oleh peserta didik didalam proses pendidikannya. (2)
pandangan eksternalis, ialah apa yang dapat diperbuat oleh seorang pendidik
terhadap peserta didik. (3) pandangan inter subjektif, ialah suatu proses
interaksi antara pendidik dan peserta didik serta sesame peserta didik (4)
pandangan objektivis, ialah suatu pandanan yang mengangap bahwa peserta didik
sebagai seorang entomologis yang melihat para peserta didik seperti sekawan
semut atau domba.
Manusia berpendidikan
dan manusia berbudaya mengandung arti bahwa manusia yang berpendidikan adalah
manusia yang berbudaya, karena berasal dari pengertian bahwa pendidikan adalah
aspek kebudayaan. Dengan demikian seorang yang telah berkembang sesuai dengan kebudayaan adalah seseorang yang juga telah pendidikan yang bertujuan sama dengan
perkembangan pribadi didalam kebudayaan dimana pendidikan itu berlangsung.
Seseorang yang berbudaya adalah seseorang yang menguasai dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai budaya khususnya nilai-nilai etis dan moral yang
hidup dalam kebudayaan tersebut.
Masyarakat madani
Indonesia adalah masyarakat yang baru, yakni masyarakat yang terbuka, maju,
modern, Dalam pembangunan masyarakat madani
ada dua komponen yang berperan
yaitu individu sebagai pelaku di dalam masyarakat dan pranata –pranata social yang menampung
nilai-nilai budaya yang akan mengatur tercapainya tujuan bersama. Menurut Hika
yang menjadi ciri-ciri masyarakat madani adalah : (1) kesukarelaan artinya
merupakan suatu masyarakat paksaan atau karena indoktrinasi. (2) keswasembadaan
artinya keanggotaan yang bersifat sukarela
untuk hidup bersama dan tidak akan menggantungkan hidupnya kepada orang
lain.(3) kemandirian tinggi terhadap Negara adalah manusia yang percaya
diri sehinggga tidak tergantung pada
perintah orang lain termasuk Negara. (4) keterkaita pada niali-nilai hokum yang
disepakati bersama, berarti suatu masyarakat yang berdasarkan hukum dan bukan Negara kekuasaan.
Dalam membangun masyarakat madani indonsia perlu memperhatikan ciri-ciri khas sebagai
berikut:
1. Kenyataan
adanya keragaman budaya Indonesia yang menjadi dasar pengembangan identitas
bangsa Indonesia dan kebudayaan nasional.
2. Pentingnya
adanya saling pengertian antara sesame anggota masyarakat.
3. Toleransi
yang tinggi.
4. Untuk
melaksanakan nilai-nilai yang khas diperlukan wadah kehidupan bersama yang
diwarnai oleh kepastian hokum.
Pendidikan dalam
mayarakat madani Indonesia tidak lain ialah proses pendidikan yang mengakui
hak-hak serta kewajiban perorangan didalam masyarakat. Beberapa strategi
pembangunan masyarakat madani Indonesia
antara lain:
1. Pendidikan
dari, oleh, dan bersama-sama masyarakat
Pendidikan dari masyarakat artinya
bahwa pendidikan haruslah memberikan jawaban kepada kebutuhan dari masyarakat
sendiri. Jadi pendidikan ukan dituangkan dari atas, dari kepentingan pemerintah
semata-mata, tetapi pendidikan yang tumbuh dari masyarakat sendiri dengan nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat itu sendiri. Pendidikan bersama-sama masyarakat artinya masyarakat
diikutsertakan didalam program-program
pemerintahan yang telah mendapatkan
persetujuan masyarakat karena ahir dari
kebutuhan massyarakat iu sendiri.
2. Pendidikan
didasar pada kebudayaan nasional yang bertumpu pada kebudayaan local
Pendidikan yang didasarkan pada
kebudayaan menurut pranata social untuk pendidikan seperti pendidikan dalam
keluarga, sekolah haruslah merupakan pusat penggalian dan pengembangan kebudayaan local dan nasional.
3. Proses
pendidikan mencakup hominasi dan
humanisasi
Dalam proses hominasi yang dimaksud
adalah pengembangan manusia sebagai
makhluk hidup. Dengan proses humanisasi berarti manusia itu bukan hanya
dapat hidup dan makan tetapi juga bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri dan kesejahteraan masyarakat.
4. Pendidikan
demokrasi
Pendidikan dmokrasi yang merupakan
tuntutan dari terbentuknya masyarakat madani Indonesia mengandung berbagai
unsur, seperti manusia memerlukan kebebasan politik, intelektual, kesempatan
bersaing, pendidikan.
5. Kelembagaan
pendidikan.
6. Desentralisasi
manajemen pendidikan nasional
Sistem dan praktis pendidikan
nasional saat ini sifatnya sangat sentralistik dibawah satu komandodo di bawah
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Hasil yang diharapkan dari pendidikan Nasional untuk membangun
masyarakat madani Indonesia adalah, bahwasannya pendidikan nasional yang
berakar dari dan untuk pengembangan kebudayaan nasional harus mampu
menumbuhkembangkan berbagai sikap manusia Indonesia yang memungkinkan lahirnya
masyarakat madani Indonesia. Berbagai sikap tersebut antara lain: sikap
demokratis, toleran, saling pengertian, berakhlak tinggi, beriman dan bertakwa,
dan berwawasan gobal. Pada intinya sistem pendidikan Nasional mempunyai tugas
melihat, memperhatikan dan mempersiapkan manusia dan mayarakat Indonesia untuk
lebih siap menghadapi tantangan-tantangan global.
Sumber: http://paitarbiyah2009.blogspot.com/2012/04/tugas-seni-budaya.html
Selasa, 22 April 2014
BIOGRAFI ALBERT EINSTEIN
Albert Einstein
Albert
Einstein (14 Maret 1879–18 April 1955) adalah seorang ilmuwan fisika teoretis
yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan
teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika
kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel
dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan
"pengabdiannya bagi Fisika Teoretis". Setelah teori relativitas umum
dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak
biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran
semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap
bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu
yang paling dikenal di seluruh dunia. Pada tahun 1999, Einstein dinamakan
"Orang Abad Ini" oleh majalah Time. Kepopulerannya juga membuat nama
"Einstein" digunakan secara luas dalam iklan dan barang dagangan
lain, dan akhirnya "Albert Einstein" didaftarkan sebagai merk dagang.
Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah
unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.
BIOGRAFI
1.
Masa
muda dan Universitas
Einstein
dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur
Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang
kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka
menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Albert
disekolahkan di sekolah Katholik dan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran
biola.
Pada
umur lima tahun, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein menyadari bahwa
sesuatu di ruang yang "kosong" ini beraksi terhadap jarum di kompas
tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat
yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan alat
mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan
disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan
tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya). Dia kemudian diberikan
penghargaan untuk teori relativitasnya karena kelambatannya ini, dan berkata
dengan berpikir dalam tentang ruang dan waktu dari anak-anak lainnya, dia mampu
mengembangkan kepandaian yang lebih berkembang. Pendapat lainnya, berkembang
belakangan ini, tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita Sindrom Asperger,
sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme.
Einstein
mulai belajar matematika pada umur dua belas tahun. Ada isu bahwa dia gagal
dalam matematika dalam jenjang pendidikannya, tetapi ini tidak benar;
penggantian dalam penilaian membuat bingung pada tahun berikutnya. Dua pamannya
membantu mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek pada masa akhir
kanak-kanaknya dan awal remaja dengan memberikan usulan dan buku tentang sains
dan matematika. Pada tahun 1894, dikarenakan kegagalan bisnis elektrokimia
ayahnya, Einstein pindah dari München ke Pavia, Italia (dekat kota Milan).
Albert tetap tinggal untuk menyelesaikan sekolah, menyelesaikan satu semester
sebelum bergabung kembali dengan keluarganya di Pavia. Kegagalannya
dalam seni liberal dalam tes masuk Eidgenössische Technische Hochschule
(Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich) pada tahun berikutnya adalah
sebuah langkah mundur dia oleh keluarganya dikirim ke Aarau, Swiss, untuk
menyelesaikan sekolah menengahnya, di mana dia menerima diploma pada tahun
1896, Einstein beberapa kali mendaftar di Eidgenössische Technische Hochschule.
Pada tahun berikutnya dia melepas kewarganegaraan Württemberg, dan menjadi tak
bekewarganegaraan.
Pada
1898, Einstein menemui dan jatuh cinta kepada Mileva Marić, seorang Serbia yang
merupakan teman kelasnya (juga teman Nikola Tesla). Pada tahun 1900, dia
diberikan gelar untuk mengajar oleh Eidgenössische Technische Hochschule dan
diterima sebagai warga negara Swiss pada 1901. Selama masa ini Einstein mendiskusikan
ketertarikannya terhadap sains kepada teman-teman dekatnya, termasuk Mileva.
Dia dan Mileva memiliki seorang putri bernama Lieserl, lahir dalam bulan
Januari tahun 1902. Lieserl Einstein, pada waktu itu, dianggap tidak legal
karena orang tuanya tidak menikah.
2.
Kerja
dan Gelar Doktor Albert Einstein
Pada
saat kelulusannya Einstein tidak dapat menemukan pekerjaan mengajar,
keterburuannya sebagai orang muda yang mudah membuat marah professornya. Ayah
seorang teman kelas menolongnya mendapatkan pekerjaan sebagai asisten teknik
pemeriksa di Kantor Paten Swiss pada tahun 1902. Di sana, Einstein menilai
aplikasi paten penemu untuk alat yang memerlukan pengetahuan fisika. Dia juga
belajar menyadari pentingnya aplikasi dibanding dengan penjelasan yang buruk,
dan belajar dari direktur bagaimana "menjelaskan dirinya secara
benar". Dia kadang-kadang membetulkan desain mereka dan juga mengevaluasi
kepraktisan hasil kerja mereka.
Einstein
menikahi Mileva pada 6 Januari 1903. Pernikahan Einstein dengan Mileva, seorang
matematikawan. Pada 14 Mei 1904, anak pertama dari pasangan ini, Hans Albert
Einstein, lahir. Pada 1904, posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi
tetap. Dia mendapatkan gelar doctor setelah menyerahkan thesis "Eine neue
Bestimmung der Moleküldimensionen" ("On a new determination of
molecular dimensions") pada tahun 1905 dari Universitas Zürich.
Pada
tahun yang sama dia menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern,
tanpa banyak sastra sains yang dapat ia tunjuk atau banyak kolega dalam sains
yang dapat ia diskusikan tentang teorinya. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga
thesis itu (tentang gerak Brownian), efek fotolistrik, dan relativitas khusus)
pantas mendapat Penghargaan Nobel. Tetapi hanya thesis tentang efek
fotoelektrik yang mendapatkan penghargaan tersebut. Ini adalah sebuah ironi,
bukan hanya karena Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapi juga
karena efek fotoelektrik adalah sebuah fenomena kuantum, dan Einstein menjadi
terbebas dari jalan dalam teori kuantum. Yang membuat thesisnya luar biasa
adalah, dalam setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori
fisika ke konsekuensi logis dan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang
membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade.
Dia
menyerahkan thesis-thesisnya ke "Annalen der Physik". Mereka biasanya
ditujukan kepada "Annus Mirabilis Papers" (dari Latin: Tahun luar
biasa). Persatuan Fisika Murni dan Aplikasi (IUPAP) merencanakan untuk
merayakan 100 tahun publikasi pekerjaan Einstein pada tahun 1905 sebagai Tahun
Fisika 2005.
3.
Kematian
Albert Einstein
Pada
17 April 1955, Albert Einstein mengalami pendarahan internal yang disebabkan
oleh pecahnya suatu aneurisma aorta perut, yang sebelumnya telah dilakukan
pembedahan oleh Dr Rudolph Nissen pada tahun 1948. Ia mengambil konsep pidato,
ia sedang mempersiapkan untuk penampilan televisi memperingati ulang tahun
Negara Israel ketujuh dengan kondisi di rumah sakit, tapi dia tidak hidup cukup
lama untuk menyelesaikannya. Einstein menolak operasi, mengatakan: "Saya
ingin pergi ketika saya ingin. Hambar untuk memperpanjang hidup artifisial.
Saya telah melakukan bagian saya, sekarang saatnya untuk pergi, aku akan
melakukannya dengan elegan..." Dia meninggal di Rumah Sakit Princeton,
pagi, pada usia 76, setelah terus bekerja sampai mendekati akhir.
Selama
autopsi, ahli patologi dari Rumah Sakit Princeton, Thomas Stoltz Harvey,
menghapus otak Einstein untuk pengawetan tanpa izin dari keluarganya, dengan
harapan bahwa ilmu saraf masa depan akan mampu menemukan apa yang membuat
Einstein begitu cerdas. Einstein tetap dikremasi dan abunya tersebar di sebuah
lokasi yang dirahasiakan.
Dalam
ceramahnya pada peringatan Einstein, fisikawan nuklir, Robert Oppenheimer,
meringkas kesan pribadinya tentang Einstein: "Dia hampir seluruhnya tanpa
kecanggihan dan sepenuhnya tanpa keduniawian ... Selalu ada bersamanya
kemurnian indah sekaligus kekanak-kanakan dan keras kepala mendalam."
4.
Tahun
Prestasi Albert Einstein
Tahun
1905 adalah tahun prestasi bagi Einstein karena ditahun itulah banyak karyanya
yang mendapat apresiasi publik. Berikut ini adalah daftar karya Albert Einstein
selama tahun 1905:
· Bulan
Maret 1905 : Albert Einstein menulis dan mempublikasikan karyanya tentang
Aplikasi Ekipartisi Pada Peristiwa Radiasi, dimana paper ini adalah pengantar
dari hipotesa kuantum cahaya yang berdasarkan pada statistik Boltzmann. Di
paper tersebut Einstein juga menjelaskan tentang efek foto listrik yang
akhirnya mengantarkan dirinya menjadi pemenang hadiah Nobel.
· Bulan
April 1905 : Albert Einstein memperoleh gelar doktoralnya yaitu PhD dari
Universitas Zurich atas papernya yang mengulas tentang penentuan baru
ukuran-ukuran molekul.
· Bulan
Mei 1905 : Albert Einstein menulis paper tentang Gerak Brown atau yang terkenal
dengan Gerakan Brownian. Dimana dalam thesisnya yang berjudul "On the
Motion—Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat—of Small Particles
Suspended in a Stationary Liquid" Einstein mengulas tentang gerakan
Brownian yaitu dengan mengamati gerakan atom, kita dapat mengetahui jumlah atom
menggunakan mikroskop biasa. Sebelum thesis ini banyak ilmuwan fisika dan kimia
yang berselisih faham karena mereka meragukan “Apakah atom itu benar-benar
suatu benda yang nyata atau bukan.” Tapi setelah thesis Einstein ini , jelaslah
bahwa atom merupakan satuan terkecil suatu materi dimana didalamnya terdapat
proton dan nukleon.
· Bulan
Juni hingga September 1905 : Einstein menulis tentang Teori Relativitas Khusus
yang dikemudian hari menjadi terkenal dengan rumusnya E=mc². Dimana E adalah
Potensi energi yang dihasilkan. M adalah massa suatu benda dan C adalah
kecepatan cahaya di ruang hampa (c>>300 ribu kilo meter per detik).
Pada
Teori Relativitas Khusus ini menerangkan bahwa jika suatu benda yang bermassa m
diberi kecepatan cahaya pangkat dua maka akan dapat menghasilkan energi yang
begitu besar. Dengan kata lain 1 gram massa dapat menghasilkan energi untuk
memasok kebutuhan listrik sebesar 2700000 watt selama setahun penuh. Listrik
sebesar ini dapat memasok rumah dengan daya 900 watt sebanyak 3000 rumah selama
satu tahun penuh.
Paper
Einstein tentang Teori Relativitas Khusus ini kemudian dimuat Annalen der
Physik dengan judul Zur Elektrodynamik bewegter Kerper (Elektrodinamika benda
bergerak). Dan dari situlah nama Albert Einstein kemudian mulai terkenal. Hasil
temuan Einstein ini kemudian disalah gunakan untuk mengembangkan senjata nuklir
yang kemudian digunakan untuk menghabisi warga Hiroshima dan Nagasaki.
Einstein
banyak menyerahkan paper-paper nya pada “Annalen der Physik” yang kemudian di
tahun 1995 bertepatan dengan perayaan 100 tahun Albert Einstein, seluruh
papernya di tahun 1905 dipublikasikan ke publik. Dan tahun 1995 diperingati
sebagai Tahun Fisika.
Karir
Albert Einstein sebagai pengajar akhirnya meningkat. Ini terlihat pada tahun
1909 ia diangkat sebagai Profesor di Universitas Zurich. Di tahun 1915 ia
berhasil menyelesaikan seluruh teori relativitasnya dan di tahun 1921 ia
mendapat hadiah Nobel di bidang ilmu fisika. Selain teori relativitas, Albert
Einstein juga mengembangkan teori kuantum dan teori medan menyatu.
Sumber :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Albert_Einstein
- http://kolom-biografi.blogspot.com/2008/10/biografi-albert-einstein-sang-ilmuwan.html
- http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.com/2013/07/biografi-albert-einstein-sang-penemu.html
Senin, 31 Maret 2014
Artikel Metode Induktif Jenis Generalisasi Tema Jakarta
Kelanjutan Proyek Monorel Belum Dapat Dipastikan
JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum dapat memastikan tenggat waktu baru untuk PT Jakarta Monorail (JM) memenuhi persyaratan sebelum penandatanganan perjanjian kerja sama proyek monorel. Pembahasan rencana bisnis baru untuk proyek itu pun belum rampung.
"Kami belum tahu kapan, karena harus melihat keseluruhanbussines plan dan disesuaikan dengan PKS. Progress-nya kanharus berdasarkan kajian," kata Kepala Badan Pengawas Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Endang Widjajanti di Balaikota Jakarta, Selasa (18/2/2014).
Selain itu, kata Endang, Pemprov DKI belum membicarakan rencana bisnis tersebut dengan PT JM karena pembahasan baru dilakukan di internal Pemprov DKI. Menurut dia, pembahasan tersebut mencakup rancangan stasiun, nilai investasi, dan target penumpang. "Pak Gubernur masih perlu hitungan," kata dia.
Seperti diberitakan, syarat-syarat perjanjian kerja sama yang diminta Pemprov DKI kepada PT JM mencakup aspek keuangan, kajian teknis, aspek legal, dan pelunasan pembayaran tiang oleh PT JM kepada PT Adhi Karya.
Proyek pembangunan monorel Jakarta dimulai pada 2004. Namun, pada 2007 pembangunannya terhenti. Pada 2012, PT Adhi Karya memutuskan tidak lagi menangani proyek tersebut. Proyek pun dilanjutkan oleh Ortus Holding.
Sumber Artikel:
http://megapolitan.kompas.com/read/2014/03/19/0519355/Kelanjutan.Proyek.Monorel.Belum.Dapat.Dipastikan
PENALARAN
Penalaran adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian, namun penalaran dapat pula diartikan sebagai bentuk tertinggi dari pemikiran dan itu lebih rumit dibanding pengertian dan proposi.
Penalaran juga suatu proses berpikir manusia untuk menghubung‐hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan. Penalaran merupakan proses berfikir yang bertolak dari pengamatan indera yang menghasilkan sejumlah konsep/pengertian, proposisi/pernyataan.
Evidensi merupakan semua fakta yang ada, semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas yang dihubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak boleh digabung dengan apa yang dikenal sebagai pernyataan atau penegasan. Dalam wujud yang paling rendah evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang dimaksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang diperoleh dari suatu sumber tertentu.
Cara menguji data, fakta dan autoritas
- Cara menguji data
Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut.
- Observasi
- Kesaksian
- Autoritas
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
- Konsistensi
- Koherensi
- Cara menguji autoritas
Seorang penulis yang objektif selalu menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental.
- Tidak mengandung prasangka
- Pengalaman dan pendidikan autoritas
- Kemashuran dan prestise
- Koherensi dengan kemajuan
SILOGISME
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).
Jenis-jenis Silogisme:
1. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
2. Silogisme Hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
- My : Jika tidak ada udara, makhluk hidup akan mati.
- Mn : Udara tidak ada.
- K : Jadi, Makhluk hidup akan mati.
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain. Contoh:
- Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
- Nenek Sumi berada di Bandung.
- Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
Induksi adalah cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa khusus untuk menentukan hukum yang umum. Induksi merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual. Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. Berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
Jenis-jenis berpikir induktif :
1. Generalisasi : merupakan penarikan kesimpulan umum dari pernyataan atau data data yang ada
Dibagi menjadi 2 :
a. Generalisasi Sempurna / tanpa loncatan induktif
- Fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan
b. Generalisasi Tidak Sempurna / dengan loncatan induktif
- Fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada
2. Analogi : Merupakan penarikan kesimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta. Pada analogi biasanya membandingkan 2 hal yang memiliki karakteristik berbeda namun dicari persamaan yang ada di tiap bagiannya.
Sumber :
http://ianzhamumtazah.wordpress.com/2012/03/08/pengertian-dan-macam-macam-penalaran-4/
http://nabella2326.blogspot.com/2012/03/wujud-evidensi.html
http://iinnapisa.blogspot.com/2011/10/cara-menguji-data-fakta-dan-autoritas.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme
http://ekoriyadi384.blogspot.com/2013/03/silogisme-kategorial-hipotesis.html
http://millachulailannisa.blogspot.com/2013/10/cara-berpikir-induktif-dan-deduktif.html
Minggu, 24 November 2013
SUMBER DAYA KONSUMEN DAN PENGETAHUAN
A. SUMBERDAYA KONSUMEN
Sumber daya
ekonomi pada dasarnya diartikan sebagai sesuatu sumber daya yang dimiliki baik
yang tergolong pada sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang dapat
memberikan manfaat serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan
(ekonomi) wilayah tingkat ketergantungan terhadap sumberdaya secara struktural
harus bisa dialihkan pada sumberdaya alam lain. Misalnya, penggunaan energi
sinar matahari, panas bumi, atau gelombang laut termasuk angin, akan dapat
mengurangi ketergantungan manusia terhadap sumberdaya alam yang tidak dapat
diperbarui. sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui (non-renewable or
exhaustible resources). Jenis sumberdaya ini pada dasarnya meliputi sumberdaya
alam yang mensuplai energi seperti minyak, gas alam, uranium, batubara serta
mineral yang non energi seperti misalnya : tembaga, nikel,aluminium,dll.
Sumber daya
alam jenis ini adalah sumberdaya alam dalam jumlah yang tetap berupa deposit
mineral (mineral deposits) diberbagai tempat dimuka bumi. Sumberdaya alam jenis
ini bisa habis baik karena sifatnya yang tidak bisa diganti oleh proses alam
maupun karena proses penggantian alamiahnya berjalan lebih lamban dari jumlah
pemanfaatannya. sumberdaya alam yang potensial untuk diperbarui (potentially
renewable resources).
Sumber Daya Sementara
Waktu
menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen. Karena
konsumen mayoritas semakin mengalami kemiskinan akan waktu. Namun demikian ada
suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yaitu waktu
senggang.
Sumber Daya Kognitif
Pengertian
sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk secara lebih tepat
merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep
yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata—skema
tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam tahapan-tahapan
perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan
informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme.
B. PENGETAHUAN
Pengetahuan
konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam
produk setra pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan
dengan fungsinya sebangai konsumen
Pengetahuan
Konsumen terbagi kedalam tiga macam :
1. Pengetahuan
Produk
Pengetahuan
produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk. Pengetahuan
ini meliputi kategori produk, merek,terminologi produk, atribut atau fitur
produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk.
2. Pengetahuan
Pembelian
Pengetahuan
pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko
dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut. Konsumen
cenderung lebih senang mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja,
karena telah mengetahui dimana letak produk di dalam toko tersebut.
3. Pengetahuan
Pemakaian
Suatu produk
akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tersebut telah digunakan
atau dikonsumsi. Agar produk tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal dan
kepuasan yang tinggi, maka konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi
produk tersebut dengan benar.Produsen berkewajiban untuk memberikan informasi
yang cukup agar konsumen mengetahui cara pemakaian suatu produk. Pengetahuan
pemakaian suatu produk adalah penting bagi konsumen.
Sumber:
EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN
PENGERTIAN
Evaluasi alternative
merupakan suatu proses dimana suatu alternative pilihan dievaluasi dan kemudian
dipilih oleh konsumen sebelum melakukan pembelian. Pada tahap ini ada beberapa
yang harus diperhatikan oleh seorang konsumen, yaitu:
1. Menentukan kriteria yang akan digunakan
untuk menilai alternatif.
Kriteria
evaluasi, salah satu aktivitas dalam proses pengambilan keputusan konsumen,
memegang peranan penting dalam memprediksi perilaku pembelian konsumen. Saat
konsumen melakukan aktivitas ini, mereka sedang mempertimbangkan
atribut-atribut yang terdapat pada satu produk dan menilai atribut mana yang
lebih penting untuknya yang ia gunakan sebagai dasar keputusan memilih produk
(Kotler, 2005).
2. Memutuskan alternatif mana yang
akan dipertimbangkan.
Kriteria
evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai
alternatif-alternatif pilihan. Kriteria alternatif dapat muncul dalam berbagai
bentuk, misalnya dalam membeli sepatu, konsumen mempertimbangkan kriteria merk,
kenyamanan, harga, negara asal (country of origin) dan juga spek hedonik
seperti gengsi, kebahagiaan, kesenangan dan sebagainya.
Berikut adalah Beberapa
kriteria evaluasi yang umum:
1. Harga
Konsumen cenderung memilih harga yang murah untuk mendapatkan
barang yang diinginkannya, tetapi tidak sedikit juga konsumen beranggapan bahwa
harga menentukan kualitas barang, maka dari itu jika konsumen ingin barang yang
awet atau bertahan lama pilihlah barang yang kualitasnya bagus, tidak semua
barang yang berkualitas mahal harganya.
2. Merk
salah satu fungsi merk adalah jaminan atas mutu barangnya.
konsumen lebih memilih merk tertentu yang sudah dikenalnya dibandingkan dengan
merk yang belum ia kenal.
3. Negara Asal
konsumen memilih produk yang berasal dari negara-negara
tertentu karena ia telah percaya kualitas dari negara tersebut baik dan sangat
cocok dengan kebutuhan konsumen tersebut. misalnya produk jam tangan buatan
swiss adalah produk handal.
4. Saliensi kriteria
evaluasi
Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa criteria evluasi kerap
berbeda pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda.
Pada suatu produk mungkin seorang konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah
hal yang penting, tetapi tidak untuk produk yang lain. Atribut yang mencook
(salient) yang benar-benar mempengaruhi proses evaluasi disebut sebagai atribut
determinan.
3). Menilai kinerja dan alternatif
yang dipertimbangkan dan
4). Memilih dan menerapkan kaidah
keputusan untuk membuat pilihan akhir.
Sumber:
Langganan:
Postingan (Atom)